Keguguran adalah
sebuah kondisi hilangnya kehamilan pada 20 minggu pertama. Keguguran pertama
kali terjadi ditandai dengan keluarnya darah dari vagina, yang akan diikuti
dengan kram dan sakit pada area perut bagian bawah. Jika ibu hamil mengalami
pendarahan yang terjadi secara tiba - tiba pada vagina, sangat dianjurkan untuk
segera menghubungi dokter atau bidan. Keguguran biasanya terjadi sebelum minggu
ke 20 kehamilan.
Berikut ini merupakan beberapa tanda dari keguguran, yaitu :
- Pendarahan
pada vagina.
- Sakit
dan kram pada daerah perut atau panggul.
- Keluarnya cairan, jaringan, atau janin dari dalam vagina.
Penyebab keguguran
sendiri terbagi atas dua faktor, yaitu :
Faktor janin
Sebanyak 60% sampai
70% kasus keguguran disebabkan karena adanya kelainan pada janin atau embrio.
Hal ini biasanya disebabkan karena adanya kelainan kromosom pada janin sehingga
janin rentan mengalami keguguran. Seringkali kelainan yang terjadi pada janin
menandakan bahwa kualitas Janin yang ada didalam kandungan tidak baik. Bila
kualitas janinnya saja sudah tidak baik, jika dipaksakan lahir pun akan
terlahir bayi yang cacat dan akan meninggal sesaat setelah dilahirkan. Jadi,
pemberian obat penguat kandungan dan istirahat total pun tidak bisa mencegah
keguguran jika masalahnya berasal dari janin itu sendiri.
Faktor kesehatan ibu hamil
Sekitar 30% - 40%
penyebab keguguran lainnya berasal dari kondisi kesehatan ibu hamil. Hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa hal, contohnya ibu memiliki kelainan bentuk rahim,
gangguan pembekuan darah, trauma, dan sebagainya. Usia saat ibu mengandung pun
dapat menjadi salah satu faktor penyebab keguguran. Usia ibu yang terlalu muda
atau terlalu tua adalah 2 penyebab utama keguguran yang sering terjadi terutama
pada ibu yang mengalami kehamilan pada usia 40 tahun. Penyebab keguguran
lainnya adalah penyakit yang dialami oleh ibu hamil seperti diabetes dan
obesitas. Wanita yang menderita obesitas ataupun yang memiliki penyakit
diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran saat hamil daripada
wanita normal.
Ada beberapa faktor
risiko yang menyebabkan wanita menjadi rentan mengalami keguguran, yaitu :
- Wanita
yang berusia diatas 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran
jika dibandingkan dengan wanita yang berusia lebih muda. Saat usia 35 tahun,
wanita memiliki risiko keguguran sebesar 20%, dan risiko ini meningkat menjadi
40% ketika wanita berusia 40 tahun, dan meningkat lagi menjadi 80% ketika
wanita mengandung pada usia 45 tahun.
- Riwayat
keguguran sebelumnya. Wanita yang pernah mengalami keguguran baisanya memiliki
risiko lebih tinggi untuk mengalami keguguran kembali.
- Masalah
uterus (rahim), serviks, atau vagina. Beberapa ketidak normalan seperti mulut
rahim atau serviks yang lemah, dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
- Merokok,
mengkonsumsi alkohol dan obat - obatan terlarang. Wanita yang merokok ketika
tengah mengandung, memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami keguguran jika
dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. Penggunaan alkohol dan obat -
obatan terlarang pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko keguguran.
Untuk perawatan
keguguran, dokter biasanya akan merekomendasikan istirahat sampai pendarahan dan
nyeri mereda. Wanita yang mengalami keguguran akan diminta untuk menghentikan
aktivitas atau menunda melakukan hubungan seksual.
Berikut ini merupakan beberapa
upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya keguguran, yaitu :
- Melakukan
perawatan prenatal secara teratur.
- Menghindari
faktor penyebab keguguran seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, dan penggunaan
obat - obatan terlarang.
- Minum
multivitamin.
- Membatasi
konsumsi kafein.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: